WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, menekankan pentingnya penguatan ketahanan pangan di desa-desa, terutama dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
Ia menilai bahwa ketahanan pangan merupakan elemen vital demi menjaga keberlanjutan produksi pangan nasional.
Baca Juga:
Publik Sebut Mendes Yandri Layak Direshuffle, Alasannya Bikin Malu Marwah Presiden
Hal tersebut disampaikannya dalam acara Sharing Knowledge yang mengangkat tema “Desa Berketahanan Pangan dan Iklim”.
Dalam kesempatan itu, Yandri mengimbau seluruh Pemerintah Desa agar dapat mengarahkan dan menyinergikan program ketahanan pangan sesuai kebutuhan dan potensi daerah masing-masing.
"Kegiatan ini bukan hanya seremonial, setelah pulang ada gagasan ide, lahan sekarang itu tidak jadi masalah. Ada program inovasi yang bisa dilakukan, di pot, di rumah, tidak ada alasan untuk tidak melakukan ketahanan pangan," ujar Yandri dalam kegiatan yang berlangsung di Golden Boutique Hotel, Jakarta, Selasa (10/6/2025).
Baca Juga:
Desa Bakal Jadi Backbone Bahan Baku MBG, Pemerintah Gelontorkan Anggaran Rp 14,2 Triliun
Yandri juga menegaskan bahwa pembangunan sistem ketahanan pangan di era perubahan iklim memerlukan terobosan-terobosan kreatif.
Ia menyoroti pentingnya membangun desa dari akar rumput sebagai strategi pemerataan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan.
"Perlu inovasi bagaimana kita menghadapi ketahanan pangan di tengah iklim berubah. Manusia tambah banyak, alam cenderung berkurang, pembalakan dimana-mana," katanya.
Lebih lanjut, Yandri menuturkan bahwa sudah ada sejumlah desa yang berhasil menunjukkan capaian nyata dalam bidang ketahanan pangan.
Ia berharap desa-desa lainnya bisa belajar dari mereka agar turut mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
"Desa inspiratif dari desa Cibiru Wetan Kabupaten Bandung, perputaran ekonomi itu bisa berkembang di desa. Kemudian dari Bangka Belitung, ada Bali, dari Labuan Bajo NTT," tambahnya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]