"Dalam menanggapi situasi seperti
tersebut di atas, pimpinan dewan, baik ketua maupun wakil-wakil ketua
mengharapkan demi persatuan dan kesatuan bangsa, agar Presiden secara arif dan
bijaksana sebaiknya mengundurkan diri," kata Harmoko, pada 18 Mei 1998.
Ketika itu, ia didampingi pimpinan
parlemen lainnya, yaitu Ismail Hasan Metareum, Abdul Gafur, Fatimah Achmad, dan
Syarwan Hamid. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.