Catatan bbc.com, pemerintah DKI
mengklaim bahwa makam itu berdiri di atas lahan milik PT Pelabuhan Indonesia
(Pelindo) II.
Namun, klaim tersebut dibantah oleh pewaris
makam Mbah Priok, sehingga terjadilah bentrokan.
Baca Juga:
Pemprov DKI Jakarta Beri Sanksi Disiplin pada Personel Satpol PP yang Judi Online
Akibat bentrokan tersebut, tiga anggota Satpol
PP meninggal dunia. Sebanyak 28 orang mengalami luka berat, 21 orang luka
sedang, dan 148 luka ringan.
Korban berasal dari warga dan petugas keamanan.
Baca Juga:
Wajib Tahu, Fitur Bikin Hidup Makin Mudah di Aplikasi PLN Mobile
Kronologi Kejadian
Kepala Satpol PP Kepulauan Seribu, Hotman
Sinambela, yang terlibat dalam peristiwa berdarah itu, mengisahkan pengalaman
traumatis yang ia alami ketika mengawal penggusuran lahan makam Mbah Priok.
"Saya masih ingat benar, saya lompat pagar
tinggi sampai tiga kali. Setelah itu, baru lewat laut naik perahu (kabur dari
lokasi kerusuhan), karena saya memang warga Kepulauan Seribu," ujarnya,
Sabtu (17/4/2021).