WahanaNews.co | Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan, program
di sektor pertanian akan terus dijalankan untuk menguatkan ketahanan pangan serta peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan di tengah pandemi
Covid-19.
Hal itu disampaikan dalam sambutannya
di acara Webinar yang diselenggarakan oleh CNBC
Indonesia dan Himpunan Alumni IPB dengan tajuk Food and Agriculture Summit 2021, Stand Together Facing Food Crisis
pada Selasa (3/8/2021).
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Acara webinar Food and Agriculture Summit 2021 ini dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Anggota Badan Anggaran/DPR RI
Netty Prasetiyani, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas
Arifin Rudiyanto, Rektor IPB Arif Satria, Dewan Pakar Himpunan Alumni IPB Bustanul
Arifin, dan Ketua Umum DPP Himpunan Alumni IPB R Fathan Kamil.
Di tengah Pandemi Covid-19,
kemiskinan, ketimpangan, pengangguran dan ketahanan pangan perlu diantisipasi
dengan cermat.
Pemerintah pun telah menyiapkan
berbagai program untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut berupa pembangunan
Food Estate, Kemitraan Hortikultura
Berorientasi Ekspor, dan Program Peremajaan Sawit Rakyat.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
"Berbagai pembatasan selama pandemi dan
peringatan dini FAO tentang krisis pangan, telah meningkatkan awareness kita akan pentingnya ketahanan
pangan pada jangka panjang," kata Airlangga.
Dalam rangka penguatan sistem pangan
nasional, Presiden telah memprakarsai proyek jangka panjang food estate di Kalimantan Tengah dan
Sumatera Utara.
Pengembangan food estate dilaksanakan berbasis korporasi agar petani yang
berkelompok, baik dalam bentuk koperasi atau gapoktan, akan
lebih mudah dalam pemberian akses pendampingan, pembiayaan, dan fasilitas lain
yang disediakan pemerintah bekerjasama dengan BUMN maupun swasta.