WahanaNews.co | Menteri Koordinator Bidang
Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan,
meminta pasokan oksigen industri seluruhnya dikonversi untuk memenuhi kebutuhan
medis.
Menurut
dia, ketersediaan oksigen menjadi masalah yang harus segera ditangani di tengah
melonjaknya kenaikan kasus Covid-19.
Baca Juga:
Tabung Oksigen Rp 4,5 Juta per Unit di Diskes Dairi, PPK Bantah Mark Up
Data
dari Kementerian Perindustrian dan Kementerian Kesehatan menunjukkan, terjadi
kenaikan permintaan oksigen menjadi 5 kali lipat.
"Sekarang
kita butuh data yang detail. Kita bikin konversi oksigen industri semua full ke oksigen farmasi. Kekurangan kita
ini bisa nanti terpenuhi, jika oksigen industri itu semua kita fokus ke oksigen
farmasi," ujar Luhut, dilansir Senin (5/7/2021).
Luhut
pun langsung berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian agar pencatatan
kebutuhan oksigen di setiap kota bisa dirapikan.
Baca Juga:
Bukan Paru-Paru, Ini Organ Tubuh yang Diincar Omicron
Sementara
itu, pihak Kementerian Perindustrian menyatakan, para produsen gas oksigen
sudah 100 persen diwajibkan untuk menggeser produksi oksigennya ke oksigen
medis.
Melalui
kewajiban tersebut, bisa didapat 1.700 ton oksigen per hari secara nasional.
Dari
jumlah itu, sebanyak 1.400 ton di antaranya digunakan untuk Pulau Jawa.
"Industri
oksigen kecil juga sudah mulai dikerahkan juga untuk mengonversi produksi gas
oksigennya ke oksigen farmasi," ucap Luhut.
"Selain
itu, beberapa perusahaan juga ikut mengirimkan iso tank untuk penanganan
pasokan oksigen," kata dia.
Tercatat,
ada 21 unit kapasitas 20 ton iso tank dari IMIP Morowali akan tiba di Tanjung
Priok pada Selasa (6/7/2021).
Disusul
5 unit iso tank dari Balikpapan (merupakan iso tank baru) yang akan tiba pada
Jumat (9/7/2021) di Pelabuhan Tanjung Priok.
Sementara
itu,4 unit 20 feet dari
Pertamina (eks LNG perlu dibersihkan) sedang dalam perjalanan dari Belawan
kira-kira 4 hingga 5 hari perjalanan laut.
"Terakhir,
akan ada tambahan 3 ton oksigen cair per hari dari Krakatau Steel, Cilegon.
Demikian pula pasokan dari PT Matesu Abadi dari Qingdao juga direncanakan tiba
di Surabaya pada Sabtu (10/7/2021) dengan 2.300 tabung kecil berkapasitas 1
meter kubik," ujar Luhut.
"Beberapa
industri oksigen, seperti Samator Group, LINDE Indonesia, Petrokimia Gresik,
Air Products Indonesia, Air Liquide Indonesia, dan Iwatani Industrial Gas
Indonesia, juga berkomitmen untuk memasok oksigen medis di Pulau Jawa, yang
jika ditotal mampu mencapai 1.315 ton per hari," kata dia.
Sebelumnya
diberitakan, kebutuhan oksigen di beberapa daerah mengalami peningkatan, salah
satunya di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.
Kondisi
tersebut membuat stok oksigen cair (liquid
oxygen) di RSUP dr Sardjito pada Sabtu (3/7/2021) menipis.
RSUP Dr
Sardjito Yogyakarta mengirim surat memohon dukungan oksigen untuk penanganan
pasien Covid-19.
Surat
permohonan ini ditujukan kepada Menteri Kesehatan RI dan beberapa pejabat
lainnya.
Surat
permohonan dukungan oksigen ini ditandatangani oleh Direktur Utama RSUP Dr
Sardjito, Rukmono Siswishanto.
Di
dalam surat itu disebutkan bahwa di RSUP Dr Sardjito terjadi kelangkaan oksigen
karena melonjaknya pasien Covid-19. [qnt]