WahanaNews.co, New York - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi menghadiri Pertemuan Pleno Tingkat Tinggi dalam rangka Memperingati Hari Internasional Pemusnahan Total Senjata Nuklir atau High Level Plenary Meeting to Commemorate and Promote the International Day for the Total Elimination of Nuclear Weapons, di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Selasa (26/09/2023).
Dalam pertemuan tersebut, Menlu RI menyampaikan Pernyataan Bersama ASEAN dan Pernyataan Nasional Pemerintah RI.
Baca Juga:
Indonesia Serukan Deeskalasi Konflik di Timur Tengah
“Satu-satunya jalan untuk mencegah penyalahgunaan dan mengeliminir ancaman senjata nuklir adalah dengan memusnahkannya secara total dan menyeluruh,” ujar Retno dalam pernyataannya.
Retno pun menegaskan komitmen ASEAN dan mendorong komitmen semua pihak untuk pelucutan dan nonproliferasi senjata.
“ASEAN terus berkomitmen mendorong upaya global untuk perlucutan dan nonproliferasi senjata. Namun, ASEAN khawatir akan semakin lunturnya komitmen negara-negara memenuhi kewajibannya,” ujar Retno mewakili ASEAN.
Baca Juga:
Terima Kunjungan Menlu Malaysia, Presiden Jokowi Bahas Isu Bilateral hingga Internasional
Oleh karena itu, Menlu pun menyerukan agar negara-negara mematuhi dan menunaikan kewajiban mereka terhadap berbagai perjanjian internasional, termasuk: Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons (NPT), Comprehensive Test Ban Treaty (CTBT), dan Treaty on the Prohibition of Nuclear Weapons (TPNW).
Menlu mengatakan, NPT adalah ‘soko guru’ atau rujukan utama negara-negara dalam upaya global pelucutan senjata nuklir, nonproliferasi, dan penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai. Menurut Menlu, diperlukan kemauan politik yang kuat untuk menjaga integritas dan mengimplementasikan traktat ini secara efektif.
“ASEAN menyerukan negara-negara pemilik senjata nuklir untuk memenuhi komitmen dan kewajiban mereka sebagaimana dimandatkan oleh NPT,” ujarnya.