“Pertanian masih menjadi andalan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan Biotron merupakan perpaduan antara biochar dengan pupuk organik dan agen hayati.
Baca Juga:
Kementan Paparkan Tata Cara Pendaftaran dan Kriteria Jadi Anggota Brigade Swasembada Pangan
Dia mengatakan fungsi Biotron adalah nantinya menyediakan oksigen, menyediakan air dan menyediakan nutrisi. Dengan demikian Biotron akan menjadi rumah bagi mikroba penyubur tanah.
Kemudian pupuk organik akan membantu memperbaiki struktur dan PH tanah. Lalu agen hayati berfungsi mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan.
”Pupuk hayati akan memasak bahan makanan bagi tanaman sehingga bisa langsung dimakan tanaman. Itulah fungsi Biotron. Paling penting adalah Biotron akan membantu menyuburkan lahan dan mengurangi penggunaan pupuk kimia 40-50 persen,” tuturnya.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Ajak KTT G20 Entaskan Kelaparan, Mentan Amran Gerak Cepat Bentuk Brigade Swasembada Pangan
Dari hasil uji coba penggunaan Biotron mampu meningkatkan hasil tanaman. Implementasi Biotron memang harus diberikan secara bertahap sebanyak 6-7 ton/tahun selama tiga musim.
Dengan demikian, dalam tiga tahun tercapai dosis optimal sebanyak 20 ton/ha sehingga mampu mengurangi pupuk kimia 40-50 persen.
Perkiraannya, jika pemerintah harus mengalokasikan pupuk subsidi tahun 2023 sebanyak 9,01 juta ton atau senilai Rp20,7 triliun, maka dengan aplikasi Biotron akan ada penghematan pupuk subsidi Rp8,28 triliun hingga Rp10,35 triliun.