WahanaNews.co | Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran melakukan pembinaan terhadap petani, peternak dan penyuluh pertanian sebanyak 5.000 orang sekaligus menyerahkan bantuan di Kabupaten Sumbawa, NTB.
Mentan Amran menekankan tujuan kegiatan pembinaan ini mengingat pentingnya peran petani, peternak dan penyuluh sebagai ujung tombak kemajuan pertanian di Indonesia sehingga produksi pertanian tahun 2024 hingga ke depanya semakin meningkat dan bisa kembali swasembada bahkan ekspor.
Baca Juga:
Mentan Andi Amran Ungkap Arahan Swasembada Pangan
"Kami datang ke NTB ini dengan memberi bantuan totalnya lebih kurang Rp 300 miliar. Awalnya bantuan itu untuk seminar dan lainya. Tapi saya katakan petani butuh bibit, traktor dan sarana pertanian lainya untuk menyelesaikan persoalan bangsa. Pangan ini masalah kita bersama, masalah dunia. Sekarang ini terjadi Gorila El Nino, pangan kita dalam kondisi tidak baik-baik saja. Kami khawatir soal itu," kata Mentan Amran belum lama ini di halaman Kantor Bupati Sumbawa Besar.
Amran menambahkan khusus Kabupaten Sumbawa, Kementan selain mengembangan komoditas lainya, tapi fokus mengembangkan budidaya jagung.
Sumbawa merupakan sentra produksi jagung nasional, yang memiliki hamparan yang luas sehingga menjadi ujung tombak penguatan persediaan stok jagung nasional untuk pemenuhun kebutuhan dalam negeri hingga ekspor.
Baca Juga:
Resmi Dilantik, Kementan Siap Berjuang untuk Indonesia Daulat Pangan
"Kalau ini ditanam dengan hasilnya yang baik, nanti bantuan akan ditambah. Aku datang lagi ke Sumbawa harus hasilnya berlipat ganda. Produksi jagung harus kita genjot untuk kembali swasembada dan kita ekspor. Kita tidak lagi impor karena itu menguntungkan petani negara lain, bukan negara kita. NTB, khususnya Sumbawa dan Lombok adalah penopang pangan nasional. Kita bangun sejarah dari impor jadi ekspor, yang berkontribusi adalah NTB, khususnya Sumbawa. Kita kembalikan kejayaan ini," ungkapnya.
Amran optimis dengan program tahun 2024 yang fokus meningkatkan produksi, dalam satu dua tahun ke depan jagung akan ekspor kembali.
Hal ini tentunya mampu diwujudkan mengingat Indonesia di era pemerintahan Jokowi telah berhasil menciptakan swasembada pangan selama 3 kali yakni 2017,2019,2020.