WAHANANEWS.CO, Bekasi - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengakui adanya keterlibatan oknum pegawai ATR/BPN dalam perubahan data tanah yang memicu kasus pemagaran laut di Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"(Kasus pagar laut di) Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, ini murni ulah oknum ATR/BPN," ujar Nusron saat rapat bersama Komisi II DPR RI di Jakarta, Kamis.
Baca Juga:
Coran Tower di Bekasi Ambruk, Sudah Lewat 24 Jam Jenazah Korban Meninggal Belum Bisa Dievakuasi
Nusron menjelaskan bahwa kasus ini bermula pada 2021 saat pelaksanaan Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), yang awalnya menghasilkan 89 sertifikat hak milik bagi 67 orang dengan luas total 11,263 hektare tanah darat di perkampungan.
Namun, pada Juli 2022, terjadi perubahan data pendaftaran tanah tanpa mengikuti prosedur yang berlaku. Data penerima hak berubah menjadi 11 orang dengan luasan 72,573 hektare, yang mencakup area perairan atau laut.
"Siapa yang terlibat? Ini sedang diinvestigasi oleh Inspektorat Jenderal. Awalnya, sertifikat berada di darat, tetapi tiba-tiba berubah dan berpindah lokasi. Saya akui ini ulah oknum internal ATR/BPN setempat, dan kami tengah mengusut kasus ini," tegas Nusron.
Baca Juga:
Berbekal Berbagai Prestasi, Bekasi Siap Tatap Era Aglomerasi
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyoroti reklamasi pagar laut seluas 2,5 hektare di perairan Pal Jaya, Desa Segarajaya, yang disebut berada di luar kesepakatan antara perusahaan terkait dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Hanif menjelaskan bahwa nota kerja sama antara pemerintah provinsi dan pemilik lahan, PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN), hanya mencakup pemberian akses jalan menuju Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pal Jaya.
"Kami mendapatkan informasi mengenai kerja sama dengan Pemprov Jawa Barat. Namun, setelah kami telusuri, ternyata pemprov hanya memberikan izin akses masuk terkait kegiatan ini," ujar Hanif usai menyegel area reklamasi pagar laut di Kabupaten Bekasi, Kamis (30/1).