WahanaNews.co, Jakarta - Kepala Staf Presiden Moeldoko menyebut Jusuf Kalla (JK) subjektif soal ketidaknetralan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2024. Dia mengatakan seharusnya JK jernih dalam melihat posisi Jokowi.
"Ya, itu kan subjektif. Kalau subjektif kan yang memperlakukan sebagai subjek ya sulit, enggak secara utuh," kata Moeldoko pada jumpa pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/01/24).
Baca Juga:
KSP Kawal Kasus Pembakaran Rumah Wartawan Rico Pasaribu
Moeldoko menegaskan Jokowi netral dalam Pilpres 2024. Jokowi, kata dia, juga sudah berkali-kali memerintahkan aparat negara untuk netral dalam pemilihan tahun ini.
Netralitas Jokowi juga tampak dari berbagai kebijakan pemerintah. Menurut Moeldoko, tak ada perbedaan kebijakan untuk masyarakat berdasarkan pilihan calon presiden.
Dia mengatakan isu netralitas pemerintah sekadar isu musiman. Dia menyebut Jokowi diserang kabar tidak netral setiap menjelang pemilu.
Baca Juga:
Moeldoko Bantah Ada Arahan dari Istana Agar KPK Proses Hasto PDIP
"Ini penyakit tahunan. Setiap lima tahun sekali selalu muncul masalah netralitas," ujar Moeldoko.
Sebelumnya, wakil presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla mengingatkan Jokowi terkait netralitas dalam Pilpres 2024. Dia mengatakan seorang presiden disumpah dengan undang-undang dan kitab suci.
Menurutnya, Jokowi akan melanggar undang-undang dan agama bila tidak netral dalam pemilu kali ini.
"Saya selalu ingatkan bahwa netralitas itu tercantum dalam adilnya dan sumpah seorang presiden," ujar JK di rumahnya di Jalan Brawijaya VI, Jakarta, Rabu (10/1).
"Jadi seorang pejabat ya bukan hanya presiden tidak adil itu melanggar sumpahnya jadi dua kena, Allah kena, Undang-undang kena ya," imbuhnya.
[Redaktur: Sandy]