Pengamatan citra satelit dalam 6–12 jam terakhir menunjukkan dinamika awan konvektif yang fluktuatif, menurun saat malam namun kembali meningkat menjelang pagi.
Meski begitu, wilayah awan konvektif terpantau belum terlalu luas.
Baca Juga:
Prediksi BMKG: Hujan Ekstrem dan Angin Kencang Hantam Sejumlah Wilayah Saat Libur Panjang
Andri menjelaskan, sirkulasi sistem ini memang tampak dari lapisan permukaan hingga 850 hPa, namun masih sangat lemah dan menyebar.
“Bibit 92W didukung oleh kelembapan yang cukup tinggi di semua lapisan, serta adanya aktivitas gelombang MJO dan Equatorial Rossby,” jelasnya.
Faktor pendukung lainnya adalah suhu muka laut yang hangat, berkisar 30–31 derajat Celsius, serta vortisitas pada lapisan 850–500 hPa yang dikategorikan sedang.
Baca Juga:
Cuaca Ekstrem Siap Mengguyur RI, Ini Daftar Wilayah Terancam Banjir dan Longsor
Namun, sistem ini belum cukup kuat karena shear vertikal berada di kisaran sedang dan divergensi-konvergensi atmosfernya masih lemah.
Perkembangan Bibit Siklon Tropis 93W
Sementara itu, Bibit 93W terdeteksi di sekitar 14 derajat LU dan 136,7 derajat BT di Samudra Pasifik bagian barat.