Ia menambahkan bahwa dalam 48 hingga 72 jam mendatang, sistem ini diprediksi tetap bergerak ke arah barat dengan kekuatan yang cenderung lemah dan stabil.
Sementara itu, bibit siklon 99W menunjukkan perkembangan yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang berbeda.
Baca Juga:
BMKG: Gelombang Atmosfer Aktif, Cuaca Indonesia Bakal Berubah Drastis Pekan Ini
Menurut Andri, sistem ini tumbuh akibat aktivitas beberapa gelombang atmosfer seperti Low Frequency, Equatorial Rossby, dan Madden-Julian Oscillation (MJO) yang aktif di sekitar area tersebut.
Di samping itu, suhu muka laut yang hangat dan kelembapan tinggi mendukung pembentukannya, meskipun shear vertikal hanya dalam kategori lemah hingga sedang.
Namun, seperti halnya 92S, bibit siklon 99W juga menghadapi tantangan dari faktor lingkungan.
Baca Juga:
BMKG: Siklon Tropis dan Area Konvergensi Picu Cuaca Ekstrem hingga 1 Mei
Vortisitas sistem masih dalam kisaran lemah hingga sedang, serta divergensi di lapisan atas dan konvergensi di lapisan bawah belum cukup kuat untuk memfasilitasi sirkulasi yang mantap di dalam sistem.
Arus keluar dan masuk pun masih lemah, dengan nilai sekitar 5–10 s⁻¹.
Berdasarkan analisis BMKG, bibit siklon 99W dalam 24 jam akan bergerak ke arah barat-barat laut mendekati wilayah daratan Filipina, dan masih dalam cakupan monitoring TCWC Jakarta.