Kecepatan angin maksimum tercatat di sekitar 15 knot di sisi utara sistem. Dalam periode 48–72 jam ke depan, sistem ini tetap diperkirakan bergerak ke arah yang sama dengan intensitas yang stabil.
“Dengan demikian, potensi bibit siklon 99W untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam waktu 24–72 jam ke depan masih tergolong rendah,” jelas Andri.
Baca Juga:
BMKG: Gelombang Atmosfer Aktif, Cuaca Indonesia Bakal Berubah Drastis Pekan Ini
Mengenai dampak yang ditimbulkan, Andri menyatakan bahwa bibit siklon 92S memberikan pengaruh tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia dalam 24 jam mulai dari Sabtu (3/5/2025) pukul 07.00 WIB hingga Minggu (4/5/2025) pukul 07.00 WIB.
Beberapa dampak yang diprediksi terjadi antara lain hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sejumlah wilayah seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Selain itu, gelombang laut setinggi 1,25–2,5 meter (kategori laut sedang) berpotensi terjadi di perairan Samudra Hindia sebelah barat Lampung hingga selatan Banten sampai Jawa Timur.
Baca Juga:
BMKG: Siklon Tropis dan Area Konvergensi Picu Cuaca Ekstrem hingga 1 Mei
Berbeda dengan 92S, bibit siklon 99W hingga saat ini tidak menimbulkan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia untuk periode yang sama.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.