WahanaNews.co, Jakarta - Waketum PAN Viva Yoga Mauladi menilai bahwa ketidaksetujuan capres nomor urut 1 Anies Baswedan terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sudah jelas terlihat.
"Mas Anies sekarang sudah jelas sikapnya, yakni tidak setuju dengan IKN. Tidak melanjutkan IKN maka berarti tidak melaksanakan UU Nomor 3 tahun 2023 tentang IKN," ungkap Viva Yoga pada wartawan, Senin (4/12/2023).
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Viva menyebut pemindahan ibu kota tak lantas menyebabkan Jakarta jadi kota mati. Sebaliknya, dia mengatakan bahwa memindahkan ibu kota justru menyelamatkan Jakarta.
"Memindahkan ibu kota negara tidak berarti Jakarta akan menjadi kota mati dan sunyi. Justru hal itu untuk menyelamatkan Jakarta," tutur Viva Yoga.
"Membangun IKN bukan hanya dilihat dari perspektif ekonomi, pemerataan dan keadilan sosial. Banyak spektrum. Dari perspektif konservasi juga penting. Soal air, tanah, dan kesehatan masyarakat Jakarta," sambungnya.
Baca Juga:
Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
Dia mengatakan kondisi tanah di Jakarta semakin memprihatinkan. Permukaan tanah di Jakarta, katanya, terus menurun.
"Air tanah di satu kilometer persegi terus disedot oleh sebagian besar 15 ribu orang sehingga permukaan tanah di DKI amblas 6-18 Cm persegi per tahun. Ada yang khawatir jika DKI akan diprediksi tenggelam kalau tak ada perubahan radikal. Dampak berikutnya adalah limbah warga DKI 7.500 ton perhari sebesar gunung," kata dia.
Menurutnya, Ibu Kota Negara (IKN) tidak bertujuan untuk memindahkan seluruh Kota Jakarta ke lokasi baru.