WahanaNews.co | Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
(PBNU) mengikhbarkan Idul Fitri, 1 Syawal 1442 H, jatuh pada lusa, Kamis, 13
Mei 2021.
"Awal
bulan Syawal tahun 1442 H jatuh pada hari Kamis, tanggal 13 Mei tahun
2021 Masehi," kata Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj, di
Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Selasa (11/5/2021).
Baca Juga:
Dikritik, Penyekatan Mudik Dinilai Tak Efektif
Kiai
Said juga menyampaikan selamat Idul Fitri kepada seluruh masyarakat Muslim di
Indonesia.
"Kami
sampaikan selamat merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1442 H dengan penuh sukacita
dan tetap mematuhi protokol kesehatan 5 M," lanjut Pengasuh Pondok
Pesantren Al-Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan, itu.
Ikhbar
tersebut didasarkan atas rukyatul hilal Lembaga Falakiyah (LF) PBNU yang tidak
berhasil melihat hilal pada Selasa (11/5/2021) atau bertepatan dengan 29
Ramadhan 1442 H.
Baca Juga:
Amankan Malam Takbiran, Polda Metro dan Kodam Jaya Gelar Patroli Skala Besar
Karenanya,
Ramadhan 1442 H diberlakukan istikmal, digenapkan menjadi 30 hari.
LF
PBNU melaksanakanrukyatulhilal di 49 titik di seluruh
Indonesiaguna memenuhi metoda pentapan awal bulan kalender Hijriyah yang berterima di
Nahdlatul Ulama.
Pelaksanaan
rukyatul hilal ini bertumpu pada protokol kesehatan yang telah disusun LF PBNU,
sehingga mobilitas kerumunan massa dibatasi.
Sekretaris
LF PBNU, Ustadz H Nahari Muslih, menyampaikan bahwa semua titik rukyatul hilal di seluruh
Indonesia tidak dapat melihat hilal.
"Dari
Papua sampai Pelabuhan Ratu kondisi cuaca ada yang cerah mendung, hujan. Tapi
yang pasti, semua tidak bisa melihat (hilal)," katanya.
Sebagai
informasi, ketinggian hilal saat ini masih berada di bawah ufuk, tepatnya minus
4 derajat, 22 menit, 28 detik berdasarkan markaz Gedung PBNU di Jalan Kramat
Raya 164 Jakarta dengan koordinat 6º 11" 25" LS 106º 50" 50" BT, sedangkan
konjungsi atau ijtimak terjadi pada Rabu, 12 Mei 2021, pukul 01.59.22 WIB.
Data
hasil hisab yang dilakukan LF PBNU di beberapa lokasi di Indonesia menunjukkan
parameter hilal terkecil terjadi di Kota Jayapura Provinsi Papua,
yakni dengan tinggi minus 5 derajat 28 menit dan parameter;
hilal terbesar terjadi di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Provinsi Jawa Barat,
dengan tinggi minus 4 derajat 19 menit. [qnt]