WahanaNews.co, Jakarta - Kepastian pencairan dana untuk kuota tambahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) 2024 atau rumah subsidi menemui titik terang.
Pemerintah dikabarkan akan menambah dana kuota tambahan FLPP sebanyak 34 ribu unit atau senilai Rp4,3 triliun.
Baca Juga:
Menteri Keuangan Terima Kunjungan President of Global Development Gates Foundation
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengatakan, peraturan menteri keuangan (PMK) sudah ditandatangani menteri keuangan Sri Mulyani minggu lalu. Artinya, sebelum Jokowi lengser pada 20 Oktober 2024 mendatang akan ada tambahan kuota rumah subsidi.
"Semoga bisa cair di minggu ini karena kita Apersi sudah menunggu-nunggu kuota tambahan FLPP," jelas Junaidi, Selasa (8/10/2024) melansir CNBC Indonesia.
Tambahan dana kuota FLPP ini akan mendorong perekonomian karena sektor properti memberikan dampak ikutan yang besar.
Baca Juga:
Indonesia Tunjukkan Ketahanan Ekonomi dan Komitmen Masa Depan pada Peluncuran Survei Ekonomi OECD 2024
Sebelumnya Dewan Pengurus Pusat (DPP) Apersi bersama Dewan Perwakilan Daerah DPD) Apersi pada akhir September lalu melakukan audiensi ke Kementerian Keuangan dan BP Tapera (Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat) di kantor Tapera di kawasan SCBD, Jakarta.
"Alhamdulillah, perjuangan Apersi yang melakukan audiensi dan lainnya akhirnya berujung dengan ditandatanganinya Keputusan Menteri keuangan (KMK) nomor 380 Tahun 2024 yang diterbitkan pada 3 Oktober 2024," jelas Junaidi.
Info yang diterima Apersi per hari ini terkait revisi DIPA kuota FLPP sudah selesai di Kemenkeu, selanjutnya proses penetapan dan dilanjutkan proses di Tapera untuk diedarkan kepada bank penyalur.
"Estimasi saya pada Jum'at mendatang sudah bisa realisasi akad KPR FLPP," imbuhnya.
Berdasarkan KMK tersebut, alokasi anggaran investasi pemerintah untuk FLPP dinaikkan menjadi Rp 17,02 triliun dari sebelumnya Rp 13,72 triliun. Dengan tambahan anggaran ini, target kuota program FLPP bertambah sebanyak 34.000 unit rumah, sehingga total kuota untuk tahun 2024 meningkat dari 166.000 unit menjadi 200.000 unit rumah.
Adapun total unit ready stock rumah subsidi yang dimkembangkan anggota Apersi saat ini mencapai 25 ribu unit.
[Redaktur: Alpredo Gultom]