Hingga Agustus 2025, pengiriman tahap pertama sedang berlangsung untuk 288.865 sekolah penerima manfaat di seluruh Indonesia.
Selain IFP, setiap sekolah juga akan menerima dukungan perangkat lain, seperti laptop, external hard disk berisi konten pembelajaran, serta paket edukasi digital yang telah dipersiapkan sesuai kurikulum nasional.
Baca Juga:
Bonus Demografi Jadi Peluang, Pemerintah Bangun Hub Inovasi Nasional
Direktur Jenderal PAUD Dasmen, Gogot Suharwoto, menekankan bahwa program ini tidak hanya fokus pada distribusi perangkat, tetapi juga peningkatan kapasitas tenaga pendidik.
“Sekolah-sekolah penerima IFP akan mendapat bimbingan teknis agar mampu memanfaatkan fitur secara optimal dalam proses pembelajaran,” jelas Gogot dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Sabtu (23/8/2025).
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah melakukan verifikasi kesiapan sekolah penerima sebelum perangkat dikirimkan.
Baca Juga:
Kemenkes Tegaskan Peran Sentral dalam Awasi Program Makan Bergizi Gratis
“Dengan begitu, program digitalisasi ini benar-benar tepat sasaran dan dapat meningkatkan kualitas pengajaran,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gogot mengajak seluruh pemangku kepentingan, mulai dari orang tua, guru, hingga masyarakat, untuk ikut mengawal suksesnya program ini.
“Kami berkomitmen menjalankan Inpres ini sebaik-baiknya demi mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua anak Indonesia,” pungkasnya.