WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia mengonsolidasikan sejumlah isu untuk dibawa ke Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Brasil pada November mendatang, termasuk mendorong realisasi janji pendanaan.
Dalam rapat persiapan delegasi RI di Jakarta, Rabu (27/8/2025), Wakil Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Diaz Hendropriyono menjelaskan bahwa sejumlah isu yang akan dibahas dalam COP30 di Belem, Brasil termasuk pengurangan emisi, pengawasan dan evaluasi.
Baca Juga:
MotoGP 2026 Resmi Rilis Kalender, Brasil Kembali Tuan Rumah Setelah 22 Tahun
"Yang akan menjadi pembicaraan juga terkait climate finance. Ini memang suatu hal yang mungkin banyak janji tanpa realisasi," kata Wamen LH Diaz.
Dia menyinggung janji pendanaan untuk negara-negara berkembang dari negara maju sebesar 30 miliar dolar AS per tahun yang seharusnya ditingkatkan menjadi 100 miliar dolar AS. Pendanaan jangka panjang itu tidak terealisasi sampai 2020.
Baru pada 2022, pendanaan dari negara maju tersebut dilakukan meski jumlahnya tidak sesuai dengan komitmen awal.
Baca Juga:
Prabowo Hadiri KTT BRICS 2025, Tiba di Brasil dengan Sambutan Militer
Di saat yang sama, jelasnya, tengah didorong pula realisasi New Collective Quantified Goal (NCQG) yang seharusnya dilakukan setelah 2025 sebanyak 300 miliar dolar AS per tahun, dari 1,3 triliun dolar AS yang diusulkan dalam COP29 di Baku, Azerbaijan pada 2024.
Diaz menjelaskan bahwa promosi perdagangan karbon juga akan dilakukan di Paviliun Indonesia di COP30, dalam upaya mendukung aksi iklim di dalam negeri.
"Kita ingin di COP ini mendorong lagi yang dinamakan Baku to Belem Roadmap, kita ingin mendorong lagi pendanaan menjadi 1,3 triliun dolar AS dari negara maju ke negara-negara berkembang," jelasnya.
Tidak hanya dari pendanaan, Indonesia juga mendorong isu peninjauan dan penilaian aksi iklim kolektif lewat Global Stocktake (GST) dan membawa target pengurangan emisi nasional yang baru lewat Second Nationally Determined Contribution (NDC).
COP30 akan berlangsung di Belem, Brasil pada 10-21 November 2025. Dengan pertemuan tingkat kepala negara dan pemerintahan yaitu Belem Climate Summit akan dilakukan pada 6-7 November 2025.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]