“Kemudahan menebus pupuk bersubsidi dengan membawa KTP bagi petani terdaftar ini sudah bisa dilakukan di sekitar 25.903 kios atau pengecer yang sudah mengimplementasikan aplikasi iPubers."
"Dengan begitu petani terdaftar dengan mudah melakukan penebusan pupuk bersubsidi guna memenuhi kebutuhan pupuk,” jelas Tri Wahyudi.
Baca Juga:
Masuk Daftar 500 Perusahaan Terbaik, Pupuk Indonesia Berjaya di Kancah ASEAN
Hingga 27 Februari 2025, Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 1.181.590 ton.
Dari jumlah tersebut, pupuk urea yang disalurkan mencapai 568.869 ton, NPK sebesar 564.325 ton, NPK Formula Khusus sebesar 8.222 ton, serta pupuk organik sebanyak 40.175 ton.
Untuk memastikan ketersediaan pupuk selama Ramadan, Pupuk Indonesia telah menyiapkan stok sebesar 1.598.598 ton.
Baca Juga:
Pupuk Indonesia Grup Salurkan 329 Hewan Kurban Kepada 275 Ribu Masyarakat
Dari jumlah tersebut, 1.167.315 ton merupakan pupuk bersubsidi, sementara 431.283 ton merupakan pupuk nonsubsidi.
Rincian stok pupuk bersubsidi meliputi urea 574.069 ton, NPK 533.288 ton, NPK Formula Khusus 21.222 ton, serta pupuk organik sebanyak 38.736 ton.
Ketersediaan stok ini mencapai 314 persen dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan pemerintah. Sementara itu, stok pupuk nonsubsidi terdiri dari urea 378.167 ton dan NPK 53.116 ton.