Menurut Gilbert, dalam ibadah umatnya, membersihkan diri hanya dilakukan sekali seminggu, berbeda dengan agama Islam di mana setiap kali beribadah harus bersuci terlebih dahulu.
Ibadah dalam agamanya juga dianggapnya tidak melelahkan karena hanya melibatkan berdiri, bernyanyi, dan bertepuk tangan.
Baca Juga:
Pemkab Sigi Pastikan Pemotongan Hewan di RPH Sesuai Standar Halal
"Lah kita kan bayar 10 persen, makanya kebaktian kita hanya berdiri, tepuk tangan ya santai, tidak seperti," ujarnya.
Sementara dalam Islam disebut ibadahnya setengah mati.
Lantaran leluconnya itu sangat sensitif, pendeta Gereja Bethel Indonesia tersebut pun menunai kecaman dari banyak orang.
Baca Juga:
Peringatan Upacara Hari Amal Bakti ke 79, Kerukunan Umat Beragama Harus Dijaga Keharmonisannya
Untuk meredam isu tersebut membesar, Gilbert Lumoindong pun gerak cepat, mengunjungi Wakil Presiden ke-10 dan 12 sekaligus Ketua Umum (Ketum) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK), untuk meminta maaf kepada umat Islam.
"Saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada," kata Pendeta Gilbert Lumoindong di kediaman JK, Jalan Brawijaya nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/4/2024), melansir Tribunnews.
Di hadapan JK, Gilbert Lumoindong tampak tertunduk sambil menjabat tangan.