“Kalau pemberian gelar ini, kan, kemudian menjadi menyingkirkan pandangan-pandangan kritis terhadap masa lalunya dan mengakhiri diskusi itu sendiri. Kita juga kehilangan standar moral publik. Suara-suara korban harus didengarlah,” ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Menteri Sosial (Mensos) RI Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyatakan bahwa usulan agar Soeharto mendapat gelar pahlawan nasional sudah melewati proses yang panjang dan cermat.
Baca Juga:
Soeharto dan Gus Dur Berpeluang Jadi Pahlawan Nasional, Ini Syarat Diusulkan Kemensos
Ia menjelaskan, pada Kamis (23/10/2025), bahwa usulan tersebut telah muncul sejak masa jabatannya sebagai Mensos dan telah melalui sejumlah sidang pembahasan oleh tim ahli.
"Jadi ini juga sudah dibahas oleh tim secara sungguh-sungguh. Berulang-ulang mereka melakukan sidang, telah melalui proses itu," kata Gus Ipul di Kantor Kemensos, Jakarta.
Ia menegaskan bahwa 40 nama yang diusulkan ke Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, termasuk Soeharto, telah memenuhi syarat formil yang ditetapkan oleh pemerintah.
Baca Juga:
Mensos Saifullah Yusuf Sebut Usulan Gelar Pahlawan untuk Soeharto Datang dari Masyarakat
"Nah semuanya nanti tergantung di Dewan Gelar. Tetapi yang kita lihat di sini adalah syarat-syarat formilnya telah mencukupi," ujarnya.
Gus Ipul juga menekankan bahwa pemerintah menghargai segala bentuk perbedaan pendapat, baik dari pihak yang mendukung maupun yang menolak usulan tersebut.
"Dan kami kita semua menghargai segala perbedaan pendapat yang ada baik yang ada di dalam tim sendiri, maupun yang ada di tengah-tengah masyarakat. Semua pendapat tentu dijadikan pertimbangan," katanya lagi.