WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo menjelaskan gejolak ekonomi global telah berdampak pada aspek moneter dan fiskal negara. Hal itu membuat pihaknya perlu menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi Pertamax pada 1 April 2022 menjadi Rp 12.500 per liter.
"Saya kira situasinya memang tidak memungkinkan, enggak mungkin kita tak menaikkan yang namanya BBM, enggak mungkin. Oleh sebab itu, kemarin naik (harga) pertamax," kata Presiden Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara.
Baca Juga:
Harga Pertamax Series dan Dex Series Turun Per 1 Oktober 2024
Picu inflasi
Jokowi menyampaikan situasi ekonomi global saat ini merupakan situasi yang tak mudah. Gejolak ekonomi global telah memicu inflasi hampir di seluruh negara.
Kenaikan inflasi global tersebut, kata Jokowi, mulai dirasakan oleh masyarakat. Ia mencontohkan inflasi global juga melanda negara ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat, dengan indeks harga konsumen yang mencapai 7,9 persen dari tren semula di bawah 1 persen.
Baca Juga:
Pertamina Ajak Konsumen Pertamax Kolaborasi Dukung Prasarana Pendidikan Sekolah di 3T Sekitar IKN
"Di Uni Eropa (UE) juga sudah masuk ke (inflasi) 7,5 persen yang biasanya kira-kira hanya di angka 1 persen, Turki di angka 54 persen," ujarnya.
Imbas
Dampak dari kenaikan inflasi global tersebut juga melanda Indonesia. Jokowi bilang, pemerintah sudah berupaya agar tidak ada kenaikan harga, tetapi situasinya memang tidak memungkinkan.