Saat itu, Syakrim meminta agar mereka tak menerima ajakan untuk mengikuti latihan bersama mereka.
Jawaban yang diberikan Syakrim tersebut bukan tanpa alasan.
Baca Juga:
Jokowi Bersihkan Nama Soekarno dari G30S PKI, Guntur: Dia Nasionalis dan Patriot Sempurna
Sebab, sebuah pelatihan ala militer seharusnya berpusat di Halim Perdanakusuma yang merupakan pangkalan udara milik TNI Angkatan Udara , bukan di Lubang Buaya.
Kecurigaan inilah yang menjadi dasar agar puluhan warga tersebut tak bergabung dalam pelatihan kelompok tersebut.
"Sebetulnya latihan kan biasanya di Halim, kok beda latihannya, saya minta mereka jangan ikut," kata Syakrim, yang saat itu telah menjadi tokoh warga di wilayahnya.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Tegaskan Gelar Kepahlawanan Bung Karno
Di kemudian hari, diketahui bahwa ajakan yang dilakukan pemuda tersebut berkaitan dengan aktivitas PKI.
Pada saat terjadi Gerakan 30 September, ia mengaku melihat sejumlah jenazah dimasukkan ke dalam sumur.
Namun, dia tidak begitu melihat jelas karena saat melihat itu dia kemudian ditodong sejumlah Pemuda Rakyat, yang terafiliasi dengan PKI.