Di jalanan, ia kerap melihat sejumlah truk mondar-mandir yang memasuki wilayah Lubang Buaya, yang kemudian menurunkan sejumlah pemuda.
Pergerakan truk ini berlangsung siang dan malam.
Baca Juga:
Peristiwa G30S/PKI, Mengenal 10 Pahlawan Revolusi Indonesia
Belakangan, diketahui bahwa para pemuda yang diturunkan dari truk tersebut ternyata bukanlah warga asli Lubang Buaya atau sekitarnya.
Awalnya, Kiai Syakrim sama sekali tak menaruh kecurigaan terhadap aktivitas para pemuda tersebut.
Namun, lama-kelamaan, kecurigaan itu mulai timbul.
Baca Juga:
Jokowi Pimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya
Itu terjadi ketika ia tahu bahwa para pemuda tersebut ternyata menjalani sebuah latihan di dekat rumah teman seangkatannya di Sekolah Rakyat, yang diketahui merupakan simpatisan PKI.
Syakrim kemudian semakin curiga ketika puluhan warga di wilayahnya diajak untuk turut serta mengikuti kamp latihan bersama para pemuda tersebut.
Puluhan warga ini kemudian meminta pendapat kepada dirinya sebagai tokoh agama di wilayah itu perihal ajakan para pemuda tersebut.