Ada juga adegan yang memperlihatkan penyiksaan oleh anggota Gerwani, organisasi perempuan yang terafiliasi PKI.
Dilansir dari BBC Indonesia, informasi mengenai adanya penyiksaan selama ini bersumber dari media yang terkait dengan pemerintah dan tentara.
Baca Juga:
Jokowi Bersihkan Nama Soekarno dari G30S PKI, Guntur: Dia Nasionalis dan Patriot Sempurna
Harian Angkatan Bersendjata, misalnya, yang menerbitkan foto-foto jenazah dengan narasi: "perbuatan biadab berupa penganiayaan yang dilakukan di luar batas perikemanusian".
Terkait penyiksaan, sumber ini ditulis Berita Yudha, koran milik tentara, yang menulis: "bekas-bekas luka di sekujur tubuh akibat siksaan sebelum ditembak" masih membalut tubuh-tubuh para korban.
Akan tetapi, hasil otopsi tidak memperlihatkan adanya peristiwa seperti yang digambarkan dalam film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI atau pemberitaan media itu.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Tegaskan Gelar Kepahlawanan Bung Karno
Sosiolog Ben Anderson melalui tulisannya How Did The Generals Die pada 1987, menulis hasil otopsi yang dilakukan di rumah sakit tentara pada 4 Oktober 1965.
Otopsi itu ditandatangani oleh Jenderal Soeharto dan Presiden Soekarno.
Dalam laporan otopsi, disebutkan bahwa penyebab kematian mereka karena tembakan senjata api dan trauma yang mungkin disebabkan pukulan dari senjata.