WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah Indonesia terhadap pembangunan inklusif dan berkelanjutan dalam pidato kenegaraan di St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, forum ekonomi terbesar di Rusia yang berlangsung Jumat (20/6/2025).
Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan empat agenda prioritas nasional yang menjadi fokus utama pemerintahannya selama lima tahun ke depan.
Baca Juga:
Prabowo Kritik Ketergantungan ASEAN ke Kekuatan Global, Tawarkan Jalan Ekonomi Tengah
Ia menyebutkan bahwa kemandirian pangan, pembangunan perumahan rakyat, pengurangan angka kemiskinan, serta hilirisasi industri dan transisi energi merupakan fondasi utama untuk memperkuat posisi Indonesia di tengah dinamika global.
“Kedaulatan pangan dan energi adalah kunci utama kedaulatan politik. Tanpa itu, kita lemah dan bergantung,” ujar Prabowo di hadapan pemimpin ekonomi dan politik dari berbagai negara.
Berikut rincian empat agenda prioritas tersebut:
Baca Juga:
Koalisi Timur Bangkit, Putin dan Xi Beri Peringatan Keras ke AS Soal Konflik Israel-Iran
1. Swasembada Pangan
Indonesia menargetkan untuk menghentikan impor beras, jagung, dan garam paling lambat pada akhir 2025. Prabowo menekankan pentingnya memperkuat rantai pasok pangan dalam negeri guna mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan nasional.
2. Perumahan dan Infrastruktur Dasar
Pemerintah akan membangun 800 ribu unit rumah bersubsidi setiap tahun serta mempercepat pembangunan jalan, jembatan, hingga jaringan internet di daerah terpencil guna memperkecil ketimpangan wilayah.
3. Pengentasan Kemiskinan
Program unggulan seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menyasar lebih dari 80 juta anak sekolah. Pemerintah juga akan menyalurkan bantuan sosial berbasis digital untuk menjangkau penerima manfaat secara lebih efisien dan tepat sasaran.
4. Hilirisasi Industri dan Transisi Energi
Pemerintah bertekad mempercepat hilirisasi sektor mineral, termasuk nikel dan tembaga, mengembangkan biofuel B50 berbasis kelapa sawit, serta menjalin kemitraan dalam energi bersih, termasuk dengan Rusia lewat pengembangan reaktor modular kecil (SMR) bersama Rosatom.
Dalam forum tersebut, Prabowo menegaskan bahwa kehadirannya membawa misi diplomasi ekonomi aktif, mengundang mitra-mitra dari Rusia dan kawasan Eurasia untuk berinvestasi di sektor strategis Indonesia.
“SPIEF kami jadikan ajang perluasan jejaring kerja sama, transfer teknologi, dan ekspansi pasar ekspor Indonesia,” ucapnya.
Di sela forum, Prabowo dan Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani Deklarasi Kemitraan Strategis RI–Rusia.
Selain itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan bahwa perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.
Sebagai langkah lanjutan, pemerintah akan meluncurkan roadmap implementasi empat agenda prioritas tersebut pada kuartal ketiga 2025, serta menjadi tuan rumah Indonesia–Russia Business Forum pada Oktober mendatang.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]