Lalu Bagaimana Peringatan Dini Letusan Sekunder?
Baca Juga:
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Abu 700 Meter
Terdapat perdebatan dan kontroversi terkait ada atau tidaknya sistem peringatan dini dalam kasus Gunung Semeru.
Setidaknya enam hal penting yang perlu dijelaskan sekaligus dilakukan di Indonesia.
Pertama, dalam klasifikasi Status Gunung Api dari Normal, Waspada, Siaga dan Awas, energi dan fokus seringkali lebih tercurahkan pada ancaman primer gunung api yakni skenario terburuk --letusan primer.
Baca Juga:
Status Gunung Semeru Turun Jadi Level III Siaga, Warga Belum Boleh Mendekat
Walau disadari bahwa secara probabilitas (dan terbukti secara empiris di Semeru), “ancaman sekunder” tidak kalah mematikan dan merugikan bila tidak dibangun perencanaan kesiap-siagaan bencana vulkanik secara memadai.
Kedua, karakter ancaman sekunder harus dipantau secara sama seriusnya dengan ancaman primer.
Pemerintah daerah maupun masyarakat wajib membangun sistem peringatan dini yang terhubung antara PVBMG dengan struktur tanggap di tingkat paling bawah yakni desa, RT/RW.