"Modus operandi kejahatan ini dengan cara mengoplos beras Bulog, juga repacking, bleaching, pewangian. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak 2019. Kemudian pembuktian kita dari akhir Desember 2023 sampai sekarang sudah didistribusikan sekitar 270 ton beras kepada konsumen," terangnya.
Polres Serang tengah mengejar pelaku lainnya, termasuk otak intelektual pengoplos dan pemutih beras Bulog. AKBP Condro Sasongko memastikan tidak akan melepas para pelaku yang merugikan masyarakat itu.
Baca Juga:
Bantuan Pangan 2025, 960 Ribu Ton Beras Siap Didistribusikan ke Masyarakat
"Sekarang masih dalam proses penyelidikan, jangan sampai tersangka utama melarikan diri," jelasnya.
Pemkab Serang meyakini dengan perilaku repacking dan pencucian beras Bulog menjadi beras premium untuk dijual ke pasar, mempengaruhi harga beras di pasaran.
Terlebih, produksi beras di Kabupaten serang sedang turun, lantaran gagal panen yang disebabkan El Nino pada 2023 lalu.
Baca Juga:
Perkara Korupsi, Eks Wali Kota Tual Divonis Satu Tahun Enam Bulan Penjara
"Kita tahu bahwa kejadian peningkatan harga beras sudah terjadi akibat dari El Nino, produksi turun, premium juga tinggi sekitar Rp16 ribu. Kita harapkan sesuai HET kembali normal," ujar Tuti Purwitasari, Kabid Perdagangan Disperindag Kabupaten Serang.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.