WahanaNews.co | Kepolisian RI (Polri) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bekerja sama mengantisipasi terjadinya serangan siber pada saat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 9 hingga 12 Mei mendatang.
Demikian ditegaskan Asisten Operasi Kapolri (Asops) Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendy dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk “Kesiapan KTT ke- 42 ASEAN 2023 Labuan Bajo” di Jakarta, Jumat (5/5/2023).
Baca Juga:
Polri Harus Tetap Independen, Wacana Pengalihan ke Kemendagri atau TNI Dinilai Bertentangan dengan Prinsip Demokrasi
Polri pun menyiapkan satuan tugas (satgas) khusus untuk mengantisipasi kemungkinan serangan siber tersebut.
"Terkait potensi gangguan yang bisa muncul di ranah siber, kami juga bersama BSSN menyelenggarakan upaya pengamanannya," ujar Agung.
Pengamanan di wilayah siber itu dilakukan dengan konfigurasi terintegrasi bersama BSSN, Polri, intel BIN, dan intel TNI. "Ini menjadi dinamika yang akan terus kami kolaborasikan dan padukan satu sama lain," ucapnya.
Baca Juga:
Kapolri Pimpin Serah Terima Jabatan 6 Pejabat Tinggi Polri, Brigjen Alfred Papare Dilantik Jadi Kapolda Papua Tengah
Menurut Agung, aspek keamanan bukan hanya apa yang terlihat, tapi ada juga yang tidak terlihat salah satunya seperti serangan siber.
"Antisipasi (serangan siber) ini terus kami kelola bersama BSSN agar kemudian semua kegiatan KTT tidak ada gangguan siber. Ini kami lakukan persiapan dan langkah-langkahnya," tutur Agung.
Jumat (5/5/2023) Polri resmi melaksanakan operasi terpusat dengan sandi “Komodo 2023” hingga 12 Mei 2023. Total ada delapan satgas yang bekerja dalam operasi tersebut, yakni Satgas Preemtif, Preventif, Walrolakir, Tindak, Gakkum, Anti Teror, Humas, dan Banops. Delapan satgas tersebut dipimpin jenderal bintang satu.