Presiden menambahkan bahwa keberhasilan program MBG bahkan telah mendapat pengakuan internasional.
“Dia katakan satu dolar yang dikucurkan untuk program MBG ini, return-nya, dampaknya itu, return-nya itu hitungan mereka antara lima kali, lima dolar sampai nanti di ujungnya 37 dolar. Anda bisa bayangkan. Lima kali menurut dia minimal dampak ekonominya,” katanya.
Baca Juga:
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo: Reformasi Hukum, Perkuatan Pertahanan, dan Pembangunan Berkelanjutan
Menurut Presiden, apresiasi tersebut datang dari Rockefeller Institute, yang menilai program MBG memiliki efek berganda (multiplier effect) terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, terutama di sektor pangan lokal dan pemberdayaan UMKM.
Dalam aspek ketenagakerjaan, pemerintah juga mencatat sejumlah kemajuan. Presiden menyampaikan bahwa upah minimum provinsi (UMP) tahun 2025 naik 6,5 persen, menjadi yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Selain itu, pemerintah juga memperluas perhatian terhadap pekerja sektor informal, termasuk para pengemudi ojek daring (ojol) yang kini untuk pertama kalinya mendapatkan bonus Hari Raya.
Baca Juga:
Prabowo Umumkan Kementerian Haji dan Persetujuan Arab Saudi Bangun Kampung Indonesia
“Sekarang kita sedang diskusi terus sama perusahaan-perusahaan terbesar, ojol untuk kita cari pelayanan terbaik untuk pengemudi ojol ini, kemudian efisiensi sehingga tidak terjadi suatu persaingan yang saling merugikan. Tapi kita ingin supaya lapangan kerja ojol ini, pengemudi ojol ini terjamin,” ujarnya.
Di sektor pariwisata, Presiden memaparkan capaian membanggakan berupa kenaikan jumlah wisatawan mancanegara sebesar 12 persen, sehingga total kunjungan mencapai 14,8 juta wisatawan pada 2025.
Pertumbuhan ini turut ditopang oleh semakin kuatnya reputasi Indonesia di kancah global, setelah 33 hotel dan resor dalam negeri berhasil meraih penghargaan bintang Michelin.