Selain memberikan kesempatan belajar bagi anak-anak dari keluarga miskin, pemerintah juga meluncurkan 10 sekolah unggulan nasional bernama SMA Garuda, yang ditujukan bagi siswa-siswa berprestasi dari seluruh daerah.
Sekolah ini menggunakan kurikulum International Baccalaureate (IB) dan diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang siap bersaing di tingkat global.
Baca Juga:
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo: Reformasi Hukum, Perkuatan Pertahanan, dan Pembangunan Berkelanjutan
“Sistem IB berarti lulusan itu bisa diterima di universitas mana pun di dunia yang terbaik. Kita berharap dengan program ini nanti banyak anak-anak kita bisa masuk ke sekolah terbaik di dunia. Harvard, MIT, Oxford, dan sebagainya,” kata Presiden menambahkan.
Upaya peningkatan kualitas pendidikan tidak berhenti di situ. Pemerintah saat ini juga tengah merenovasi lebih dari 16.000 gedung sekolah dasar, menengah pertama, dan menengah atas di berbagai daerah.
Langkah ini dibarengi dengan transformasi digital pendidikan, salah satunya melalui distribusi perangkat interaktif digital (interactive flat panel/IFP) ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Prabowo Beberkan Capaian Investasi dan Ekonomi Nasional: 1,9 Juta Lapangan Kerja Tercipta
“Flat panel, IFP, interactive flat panel. Di situ sudah ada komputernya, yang di situ bisa muat ratusan ribu konten, mungkin jutaan. Jadi silabus, semua silabus kita akan ada di situ,” ujarnya.
Presiden juga mengungkapkan rencana pembangunan 7.000 sekolah terintegrasi di setiap kecamatan.
Sekolah ini akan menggabungkan jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK dalam satu kawasan pendidikan terpadu agar proses belajar lebih efisien dan berkesinambungan.