“Kita masih ada upaya rehabilitasi dan sebagainya. Tapi ini menjadi PR bagi kita. Sekarang rehabilitasi kita harus lebih teliti, lebih efektif. Saya terima kasih semua lembaga yang sudah menjalankan upaya rehabilitasi ini,” tutur Presiden.
Presiden juga menyoroti pentingnya pencegahan sejak dini sebagai langkah strategis membangun ketahanan masyarakat terhadap narkoba.
Baca Juga:
Soal Bea Cukai Sarang Pungli, Djaka Budi: Sedikit demi Sedikit Kita Hilangkan
Ia menekankan bahwa dunia pendidikan, organisasi kepemudaan, dan kegiatan positif harus menjadi benteng utama dalam menanamkan kesadaran bahaya narkoba.
“Tapi ini tidak mungkin kalau tidak bersama-sama kita lakukan melalui semua lembaga pendidikan, termasuk pendidikan keagamaan, pendidikan SD, SMP, SMA, perguruan tinggi harus terus kita lancarkan bersama. Karena itu, masalah pramuka sangat penting, masalah olahraga sangat penting, segala upaya organisasi agar pemuda-pemudi kita dibesarkan menjadi tanggap,” ucap Presiden.
Lebih jauh, Prabowo mengapresiasi upaya kepolisian dan berbagai pihak yang berhasil mengubah banyak wilayah rawan menjadi kawasan yang aman dan bersih dari narkoba.
Baca Juga:
PLN Pulihkan 93% Kelistrikan Aceh, Presiden Prabowo Apresiasi Kolaborasi Semua Pihak
“Selamat saudara telah mengubah 228 kampung narkoba menjadi 118 kampung bebas narkoba. Teruskan upaya ini. Saya lihat polisi sekarang makin peka terhadap tuntutan bangsa dan negara,” katanya menutup sambutan.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom, sejumlah pejabat tinggi negara, serta perwakilan lembaga penegak hukum lainnya.
Kegiatan ini menjadi simbol komitmen pemerintah dalam perang besar melawan peredaran narkoba yang mengancam masa depan generasi muda Indonesia.