WahanaNews.co | Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menyimpan kenangan mendalam terhadap sosok mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jendral
(Purn) Wismoyo Arismunandar, yang meninggal dunia Kamis (28/1/2021) pagi, setelah menjalani perawatan akibat
sakit di Rumah Sakit Pondok Indah.
Prabowo menyimpan banyak kenangan dan
pelajaran yang dia dapat dari sosok Wismoyo ketika keduanya sama-sama mengabdi di TNI Angkatan Darat.
Baca Juga:
The Straits Times: Prabowo Subianto Bakal Jadi Pemain Kunci di Panggung Global
Selembar sajadah dan nasihat Jawa
adalah kenangan Wismoyo yang masih tersimpan di benak Prabowo.
Salah satu nasihat dari Wismoyo yang
masih diingat oleh Prabowo hingga saat ini adalah untuk tidak menjelek-jelekkan orang lain.
"Beliau juga selalu mengingatkan ojo ngerasani wong artinya jangan
menjelekkan orang lain," kata Prabowo, melalui
keterangan tertulis.
Baca Juga:
Prabowo Sindir Putusan Hakim Soal Vonis Ringan Koruptor yang Rugikan Negara Hingga Ratusan Triliun
Prabowo pertama kali bertemu Wismoyo
saat mereka mengabdi di keprajuritan.
Saat itu, Prabowo
baru masuk kesatuan Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha).
Wismoyo saat itu menjabat sebagai
Wakil Asisten Pengaman (Waaspam) Danjen Kopassanda berpangkat Letkol.
"Sementara saya berpangkat Letnan
dua," kata Prabowo.
Selama di militer, Wismoyo banyak
mengajarkan Prabowo nilai-nilai kehidupan sebagai TNI hingga berbagai ajaran
filosofis yang kata Prabowo masih dia anut hingga saat ini.
"Beberapa filosofi yang selalu
beliau sampaikan kepada saya dan sampai sekarang saya pakai adalah Disiplin adalah nafasku, kesetiaan adalah
jiwaku, kehormatan adalah segala-segalanya," kata dia.
Namun, dari semua perjalanan
perkenalannya dengan Wismoyo, hal yang tak akan pernah dia lupakan adalah
kejadian 1987 silam.
Saat itu, Prabowo
pertama kali didaulat memimpin 100 pasukan sebagai komandan kompi untuk
melaksanakan operasi pertama.
"Beliau memanggil saya. Beliau
menanyakan persiapan saya yang akan menjalankan operasi. Saya menjelaskan, semua peralatan sudah siap. Mulai dari senjata, peluru, kompas
hingga obat-obatan," kata Prabowo.
Namun, jawaban
itu tak membuat Wismoyo puas, berkali-kali Prabowo ditanya dengan pertanyaan
yang sama, yakni persiapannya sebelum berangkat.
Berulang kali juga Prabowo menjawab
hal yang sama terkait persiapannya memimpin 100 pasukan ke medan tempur.
"Barulah, setelah berulangkali
saya menjawab dan beliau bertanya lagi, beliau
menjelaskan maksud pertanyaan beliau," kata dia.
Ternyata, kata
Prabowo, pertanyaan Wismoyo ini adalah soal tanggung jawab yang mesti diemban
Prabowo.
Di usia yang saat itu masih tergolong
muda, Prabowo dipercaya memimpin 100 nyawa pasukan dan akan menghadapi bahaya
maut.
"Karena itu, beliau mengingatkan saya untuk dekat kepada Tuhan, Allah SWT. Barulah saya paham pertanyaan
beliau," kata dia.
"Kemudian beliau masuk kamar, dan saat keluar, beliau membawa bungkusan dan
diberikan kepada saya. Dan, isi bungkusan tersebut adalah sajadah. Beliau
meminta saya menaruh sajadah itu dalam ransel saya selama bertugas," tutup
Prabowo.
Mantan KSAD, Wismoyo Arismunandar, meninggal sekitar pukul 04.29 pagi tadi. Jenazah rencananya dimakamkan di
Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah. [qnt]