WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau jalannya program pompanisasi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Pada kesempatan itu, Presiden mengaku puas karena pompa yang dijalankan saat ini terbukti mampu memberi dampak positif pada peningkatan produksi.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Presiden bersyukur Indonesia tetap mempertahankan produksinya di level aman.
Sementara banyak negara di dunia dalam kondisi memprihatinkan. Dia yakin program pompa yang digencarkan ini dapat membawa manfaat besar khususnya bagi produksi nasional.
"Kita sekarang ini terkena dengan yang namanya gelombang panas atau kekeringan panjang, sehingga semua negara produktivitasnya turun, produksi berasnya turun. Banyak negara yang sebelumnya ekspor beras kini dipakai untuk dirinya sendiri. Nah, kita ini negara ini juga sama. Perkiraan dari BMKG, Nanti Juli, Agustus besar kemungkinan juga akan ada gelombang panas atau keringan. Dan itu yang harus diantisipasi melalui pompanisasi," kata Presiden, Rabu (26/6/2024).
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Presiden mengatakan saat ini pemerintah sudah mendistribusikan 20 ribu pompa ke seluruh Indonesia. Pompa sebanyak itu masih akan ditambah menjadi 70 ribu unit untuk memperkuat ketersediaan air pada lahan-lahan tadah hujan yang kering akibat gelombang panas dunia.
"Di seluruh tanah air akan disiapkan kurang lebih 20.000 hinga 70.000. Pertama 20.000 dulu, kemudian berikutnya akan menuju ke angka 70.000. dengan pompa air yang di bawah dan tidak bisa naik ke atas bisa kita salurkan," katanya.
Ditambahkan Presiden, pompanisasi yang sudah berjalan ini terbukti mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari yang tadinya hanya satu kali tanam dalam setahun menjadi 3 kali dalam setahun.