"Dengan pompa pertanaman yang sebelumnya satu kali bisa jadi dua atau tiga. Ini kan menaikkan produktivitas para petani dan sangat bagus sekali, selain masalah-masalah yang lain yang berkaitan dengan pupuk juga terus kita pantau agar tepat waktu," jelasnya.
Di tempat yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pompanisasi di Kabupaten Kotawaringin Timur menjadi langkah antisipatif yang strategis dalam menghadapi tantangan El Nino dan perubahan iklim yang semakin tidak terduga.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Wilayah ini memiliki potensi luas sawah tadah hujan 7.620 hektar, di mana 30 pompa yang tersedia ini mampu mengairi lahan seluas 435 hektar, dan diharapkan mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 100 ke IP 300 dengan sumber air berasal dari Sungai Peang," katanya.
Mentan mengatakan, dampak pompanisasi terhadap produksi Gabah Kering Giling (GKG) sangat signifikan, terutama dalam menghasilkan tambahan sebesar 2.784 ton, yang merupakan kenaikan sebesar 9,82 persen dari tahun sebelumnya.
"Setiap pompa memiliki target luas pelayanan yang ambisius, dengan masing-masing pompa 3 inch mampu mengairi 10 hektar per musim tanam, sementara pompa 4 inch mampu menggarap 15 hektare, dengan total luas 1.215 hektar untuk tiga musim tanam," jelasnya.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.