WahanaNews.co, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang empat kepala daerah Provinsi Kalimantan Timur ke Istana Negara yang bernama Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hari pertama Presiden Jokowi berkantor di kawasan inti pusat pemerintah (KIPP) ibu kota negara baru Indonesia berlokasi di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Senin (29//2024), mengundang Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik.
Baca Juga:
Gelar Jamuan Santap Siang di Istana Negara, Presiden Jokowi Pamit dengan Kabinet Indonesia Maju
Kemudian Wali Kota Samarinda Andi Harun, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud dan Pj Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara Makmur Marbun ke Istana Garuda di Kota Nusantara.
"Presiden undang kami, minta agar semua pihak dukung pelaksanaan acara kenegaraan perdana pada Agustus 2024 di Kota Nusantara," jelas Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik.
Kendati panitia acara kenegaraan di ibu kota negara baru itu Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), lanjut dia, tetapi pemerintah daerah diminta untuk menghadirkan sejumlah tokoh masyarakat Kalimantan Timur.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Lantik Tiga Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju
Keempat kepala daerah di Provinsi Kalimantan Timur tersebut merupakan tamu kedua pada hari pertama Presiden Jokowi berkantor di IKN, setelah jajaran Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).
Akmal Malik memberikan apresiasi terhadap komitmen Presiden Jokowi menyangkut pembangunan Kota Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kepala Negara sudah mulai berkantor, walaupun infrastruktur di ibu kota negara baru Indonesia tersebut belum sepenuhnya memadai.
"Ruangan istana sangat bagus, listrik dan air sudah ada untuk pembangunan utama tahap awal," ujar Akmal Malik.
"Kami diundang Presiden ke Istana Negara bahas kesiapan upacara kemerdekaan di Kota Nusantara pada 17 Agustus 2024," tambah Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud.
Presiden Jokowi meminta dukungan semua masyarakat karena upacara kemerdekaan perdana di ibu kota negara baru Indonesia menjadi momentum sejarah di Provinsi Kalimantan Timur, kata dia, dan diharapkan pembangunan berjalan lancar dan sukses untuk mewujudkan Indonesia emas 2045.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]