Selain memperkuat hubungan politik dan diplomasi, Presiden Prabowo juga menyampaikan ucapan selamat atas peringatan Hari Kemerdekaan Brasil ke-203 yang baru dirayakan pada 7 September lalu.
Ia menggarisbawahi bahwa kerja sama ekonomi antara kedua negara menunjukkan perkembangan positif, terutama dalam upaya pembentukan Indonesia–Mercosur Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Baca Juga:
Presiden Prabowo dan Presiden Lula da Silva Bahas Penguatan Kemitraan Strategis Indonesia–Brasil
“Yang Mulia, saya senang melihat kemajuan hubungan bilateral kita, khususnya di bidang ekonomi. Kita akan terus merencanakan dialog ke arah pembentukan Indonesia–Mercosur Comprehensive Economic Partnership Agreement. Saya yakin bahwa ini akan mempererat hubungan kita dan akan membuat kedua ekonomi kita dan ekonomi seluruh Amerika Latin berkembang dengan pesat,” tuturnya.
Presiden Prabowo juga menyoroti potensi besar yang dimiliki Indonesia dan Brasil sebagai kekuatan ekonomi baru di tingkat global.
Dengan jumlah penduduk gabungan mencapai sekitar setengah miliar jiwa, kedua negara diyakini mampu menjadi motor pertumbuhan ekonomi regional maupun dunia.
Baca Juga:
23 Juta Peserta Menunggak, BPJS Kesehatan Tumpuk Utang Rp10 Triliun
“Kita adalah sama-sama kekuatan ekonomi baru. Tadi Yang Mulia telah mengingatkan kedua negara kita jumlahnya 500 juta manusia. Setengah miliar dari populasi dunia, hanya kedua negara kita. Apalagi kita sekarang bagian juga dari BRICS, apabila kita nanti menghasilkan Indonesia–Mercosur CEPA, ini akan sangat mendorong kekuatan ekonomi bersama,” jelas Presiden Prabowo.
Lebih jauh, Presiden Prabowo mengumumkan bahwa dalam pertemuan bilateral ini kedua pihak akan menandatangani empat kesepakatan penting sebagai langkah nyata peningkatan kerja sama lintas sektor.
Sebagai wujud penghargaan terhadap Brasil dan penguatan hubungan budaya, pemerintah Indonesia juga berencana menjadikan bahasa Portugis sebagai salah satu prioritas bahasa asing dalam sistem pendidikan nasional.