WAHANANEWS.CO, JAKARTA - Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf meminta agar pemerintah memikirkan model yang jelas soal libur sebulan selama Bulan Suci Ramadan yang sebelumnya diwacanakan oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar.
Akan tetapi, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas justru mendukung agenda tersebut. Namun menurutnya, bukan berarti anak-anak tak belajar jika sekolah diliburkan.
Baca Juga:
Mendikdasmen Umumkan Mulai 2025 Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta
Dilansir dari CNN Indonesia, pemerintah justru belum mendiskusikan wacana libur sekolah selama sebulan saat Ramadan. Namun, ada tiga opsi libur Ramadan untuk siswa.
"Belum kita diskusikan. Siang ini [kemarin] saya baru ketemu dengan Pak Mendikdasmen," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno dalam keterangannya, Senin (13/1/2025) kemarin.
Terpisah, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti membeberkan ada tiga opsi terkait wacana libur sekolah di bulan Ramadan.
Baca Juga:
Kemendikdasmen Siapkan Generasi Emas Lewat Pelajaran AI dan Coding di SD
Namun, Mu'ti juga menyatakan belum ada keputusan akhir dari pemerintah terkait hal tersebut.
"Ya, kan kalau kita ikuti di masyarakat, opsinya kan ada tiga yang saya ikuti di masyarakat, ya ini belum keputusan ya," katanya.
Opsi pertama, libur Ramadan selama sebulan penuh. Siswa tetap mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di masyarakat.