Cadangan beras tersebut berasal dari sisa stok impor tahun 2024 yang ditambah dengan hasil panen raya petani dalam negeri.
Dwi pun menilai keputusan pemerintah untuk tidak lagi mengimpor beras sudah tepat.
Baca Juga:
Program Sekolah Rakyat Jadi Prioritas Nasional, Kelembagaan Disiapkan Kemensos
Ia menjelaskan bahwa kenaikan produksi tahun ini didorong oleh fenomena musim kemarau basah.
“Indonesia sedang mengalami musim kemarau basah, yang menyebabkan produksi beras naik,” jelasnya.
Namun, ia juga mengingatkan agar peningkatan produksi tidak dilakukan secara berlebihan, karena bisa memicu ledakan hama.
Baca Juga:
Perkuat Distribusi Nasional, Meutya Hafid Luncurkan Regulasi Pos Komersial
Ia menyebut bahwa situasi serupa pernah terjadi di masa lalu.
“Tahun 2016 kita mengalami kemarau basah membuat produksi beras naik 9 persen. Namun setelah itu terjadi serangan hama besar-besaran, sehingga tahun 2017 produksinya rontok,” katanya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.