"Artinya kita akan merubah dari yang biasanya pemakai 450 (VA) menjadi pemakai di atas 1.800 (VA), di rakyat hal-hal seperti itu menjadi sebuah guncangan, hati hati, hal-hal seperti ini harus, yang berkaitan dengan rakyat hati-hati policy-nya," ucapnya.
Oleh karena itu, dia pun meminta agar setiap menteri fokus pada tugas masing-masing dan implementasi program yang sudah ada.
Baca Juga:
Diajang Adhyaksa Sangihe Expo 2023, PLN Beri Edukasi Kompor Listrik
"Pertama saya minta Bapak Ibu sekalian untuk konsentrasi dan betul-betul fokus pada tugas kita masing-masing, kemudian juga implementasi dari program-program yang ada. Betul-betul dilihat betul bermanfaat real atau ndak, kalau ndak bisa dibelokkan ke hal-hal yang real," tandasnya.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) telah mengumumkan dibatalkannya program konversi LPG 3 kg ke kompor listrik.
"PLN memutuskan program pengalihan ke kompor listrik dibatalkan. PLN hadir untuk memberikan kenyamanan di tengah masyarakat melalui penyediaan listrik yang andal," ungkap Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (28/9/2022).
Baca Juga:
PLN Fokus Program Uji Coba Kompor Listrik
Begitu juga dengan pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) pada pekan lalu juga menyampaikan untuk menunda pelaksanaan program konversi ke kompor listrik di tahun 2022.
"Pemerintah belum memutuskan konversi kompor LPG 3 kg jadi kompor listrik, belum dilakukan di 2022," ujar Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, Jumat (23/9/2022).
Bahkan, pemerintah juga belum membahas anggaran konversi LPG 3 kg ke kompor listrik dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dengan begitu, maka belum ada kepastian kapan program tersebut dapat berjalan.