WahanaNews.co | Ketua DPR RI, Puan Maharani, meminta
pemerintah membuat sistem perlindungan untuk para tenaga kesehatan (nakes).
Menurut Puan, banyak nakes yang telah
meninggal dunia, karena harus berjuang di garda terdepan penanganan Covid-19.
Baca Juga:
Tolak 'Independensi' Dokter, Pengadilan Malaysia: Kelalaian Medis Tanggung Jawab RS
Puan menyatakan, tugas nakes bukan hanya membantu menyembuhkan pasien Covid-19.
Puan mengatakan, para nakes pun harus melindungi diri sendiri serta keluarga agar
tidak terpapar Covid-19.
"Oleh karena itu, kami meminta
pemerintah membuat sistem perlindungan untuk nakes, baik secara fisik maupun
mental," tegas Puan, Jumat (9/7/2021).
Baca Juga:
Kemenkes Palestina Sebut 2.000 Staf Medis di Jalur Gaza Tidak Miliki Makanan Berbuka Puasa
Berdasarkan data yang dihimpun
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), bersama sejumlah organisasi
lainnya seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (PPNI), sejak Maret 2020 hingga Juni 2021, ada 1.031 nakes meninggal
dunia.
Jumlah ini terdiri atas 405 dokter, 43
dokter gigi, 328 perawat, 160 bidan dan 95 tenaga kesehatan lain.
"Indonesia telah kehilangan ribuan
pejuang kesehatan akibat pandemi ini. Apalagi dengan kasus harian yang terus
melonjak, kondisi para nakes semakin mengkhawatirkan," ujar Puan.
Politikus PDI Perjuangan itu
mengatakan, jumlah tenaga kesehatan yang aktif saat ini juga berkurang.
Sebab, banyak yang masih positif
Covid-19.
"Saya dapat laporan bahwa para tenaga
kesehatan yang terpapar Covid-19 juga tidak memiliki banyak waktu untuk
memulihkan kesehatan mereka setelah dinyatakan sembuh. Ketika negatif, langsung
diminta kembali bekerja karena rumah sakit kekurangan tenaga," ucap Puan.
Puan kembali menekankan pentingnya
sistem perlindungan terhadap nakes.
Tidak hanya secara fisik untuk
melindungi nakes dari paparan Covid-19, tetapi juga mental.
"Teman-teman nakes ini kondisinya
kelelahan, mengalami burn out, dengan
beban kerja berat yang seakan tak ada ujungnya ini. Jam kerja semakin panjang
dan ketidakpastian kapan pandemi berakhir mengancam kesehatan mental mereka,"
kata Puan.
Semua faktor tersebut, menurut Puan,
akhirnya berpengaruh terhadap kesehatan fisik para nakes.
Apabila para nakes kelelahan atau
berguguran, maka masyarakat yang dirugikan.
"Kesehatan mental nakes merupakan isu
yang vital dan mendesak untuk diperhatikan pemerintah. Dengan tekanan kerja
yang begitu besar, para nakes membutuhkan perlindungan fisik dan mental lebih
besar lagi dari hari-hari biasa mereka bekerja," ucap Puan. [qnt]