WahanaNews.co | Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) mengungkapkan, pembangunan revitalisasi halte TransJakarta yang menghalangi visual ke arah cagar budaya juga terjadi di Jatinegara, Jakarta Timur.
Halte itu menghalangi Gereja Koinonia atau sebelumya Gereja Bethel.
Baca Juga:
Viral Mobil Dinas Pejabat RI Serobot Jalur Busway, Kemenag Buka Suara
"Kita juga melihat di Jatinegara, tepatnya di depan Gereja Koinonia, itu kan menjulang dan salah satu di antara halte ikonik yang akan dibangun. Berarti persoalannya tidak hanya di sekitar Hotel Indonesia, tetapi juga di Jatinegara," kata Ketua TACB, Candrian Attahiyat, saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (3/10/2022).
Koinonia merupakan gereja yang sebelumnya bernama Gereja Bethel yang kemudian diganti nama sejak tahun 1961.
Gereja ini merupakan gereja pertama di Kawasan Jatinegara (Meester Cornelis) pada periode kolonial di mana Jatinegara merupakan kawasan satelit Batavia.
Baca Juga:
Bank DKI Jalin Kerja Sama dengan Transjakarta dalam Pembiayaan Transportasi Ramah Lingkungan
"Gereja itu kan sudah masuk cagar budaya, tetapi itu kan sebenarnya juga ada poros yang jalan Timur-Barat yang dibangun oleh (Mantan Gubernur Hindia Belanda) Daendels langsung tembus ke gereja itu lalu belok kiri, dan tembusan itu kan harus terlihat juga," tuturnya.
Sebelumnya, sejarawan JJ Rizal meminta Gubernur DKI Jakarta dan PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) untuk menghentikan proyek revitalisasi Halte Tosari-Bundaran HI, karena menurutnya revitalisasi halte tersebut membuat pandangan warga yang melintas di kawasan tersebut jadi terhalang ke arah Patung Selamat Datang.
"Mohon pak gubernur @aniesbaswedan setop pembangunan halte @PT_Transjakarta yang arogan di kawasan cagar budaya penanda sejarah perubahan kota kolonial jadi kota nasional warisan Sukarno," ucapnya, dikutip dari cuitan Twitter @JJRizal, Kamis, (29/9/2022).