Senada, Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pengiriman bantuan ini merupakan bentuk komitmen Indonesia yang secara aktif menjalankan diplomasi perdamaian dan kemanusiaan sebagaimana amanat konstitusi.
“Indonesia sebagai sebuah negara merdeka, memiliki mandat konstitusi untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Di dalamnya, di dalam spirit itulah kita selalu memiliki spirit kerja sama cooperation, collaboration, dan juga mendukung berbagai program-program yang sifatnya multilateral dan bilateral termasuk komitmen dunia untuk bisa mencapai sustainable development goal, yang salah satunya adalah di bidang kesehatan,” kata Menkeu.
Baca Juga:
Blak-blakan, Sri Mulyani dan Airlangga Buka Suara Tanggapi Isu Mundur dari Kabinet
Sejak didirikan pada Oktober 2019, Indonesia AID telah memberikan hibah kerja sama pembangunan senilai Rp356,58 milyar kepada 49 negara sahabat, termasuk Palestina, Myanmar, Timor Leste, Papua Nugini, dan Fiji.
Lembaga yang didanai anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) ini didirikan dalam rangka mewujudkan diplomasi luar negeri dalam berbagai macam hibah dan kerja sama pembangunan baik untuk sektor pendidikan, kesehatan, dan bantuan kemanusiaan lainnya.
Selain itu, Indonesian AID telah mampu menjalin kolaborasi pembangunan dengan lembaga-lembaga internasional seperti World Bank, Islamic Development Bank, ICRC, UNRWA, OACPS, ASEAN dan MSG.
Baca Juga:
Dua Menteri Ekonomi Dikabarkan Bakal Lengser, Investor Tunggu Langkah Prabowo
“Selama 4 tahun beroperasi, lembaga ini telah memberikan hibah kerja sama pembangunan senilai Rp356,58 miliar ke 49 negara sahabat, termasuk Palestina, Ukraina, Myanmar, Timor Leste, Papua Nugini dan Fiji,” kata Menkeu. Demikian dilansir dari laman setkabgoid, Senin (11/3).
[Redaktur: Alpredo Gultom]