WAHANANEWS.CO, Jakarta - Sengatan politik anggaran kembali mengemuka ketika Badan Gizi Nasional (BGN) memutuskan mengembalikan sebagian besar dana program makan bergizi gratis setelah dinilai tidak akan terserap optimal di tahun 2025.
Hal ini memicu respons langsung dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang memastikan tidak ada uang negara yang benar-benar keluar sebelum proses penganggaran resmi.
Baca Juga:
Realisasi Rendah, Anggaran Makan Bergizi Gratis Bisa Ditarik Menkeu
Pada Selasa (14/10/2025) di Jakarta, Purbaya menegaskan bahwa BGN sebenarnya mengembalikan Rp 100 triliun dari dana tambahan yang sebelumnya diajukan, namun anggaran tersebut belum pernah benar-benar masuk dalam struktur APBN karena belum dialokasikan secara resmi.
"Enggak, yang saya tahu dia balikin Rp 100 triliun dari anggaran yang dia sempat minta, tapi itu belum dianggarkan betul, jadi sebetulnya uangnya belum ada," ujar Purbaya di kantornya menanggapi isu pengembalian dana yang beredar luas.
Ia kemudian menjelaskan bahwa anggaran yang benar-benar masuk dalam APBN 2025 untuk program makan bergizi gratis hanya sebesar Rp 71 triliun dan penyerapan dana itu akan terus diawasi hingga akhir Oktober ini.
Baca Juga:
Soroti Anggaran Gizi Minimalis dan Makanan Basi, DPRD Blora Pertanyakan Peran TNI di Dapur MBG
Purbaya menyoroti rendahnya realisasi program yang dinilai penting ini dan meminta agar proses segera dipercepat agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat secara nyata.
"Rp 71 triliun itu bukan yang dibalikin ya tapi yang dianggarkan, berapa yang diserap sampai akhir tahun kita lihat seperti apa, kan programnya bagus harusnya kita dorong supaya lebih bagus penyerapannya," ucapnya menekankan perlunya percepatan realisasi.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Luky Alfirman membeberkan bahwa hingga Jumat (03/10/2025) realisasi penyaluran program makan bergizi gratis baru mencapai 23 persen dari total Rp 71 triliun.