Setelahnya, bangunan itu dijadikan gedung serbaguna dan tak melulu sebagai kantor administrasi, tetapi juga sebagai lokasi bayar pajak, pusat berdoa, pengadilan, penjara hingga tempat eksekusi tahanan.
Lalu pada1919, warga kota saat itu terutama warga Belanda mulai tertarik dengan sejarah Kota Batavia. Hingga kemudian pada 1930 terbentuk Yayasan Oud Batavia (Batavia Lama).
Baca Juga:
Museum Of The Future di Dubai Salah Satu Terindah di Dunia
Yayasan ini bertujuan mengumpulkan segala ihwal tentang sejarah Kota Batavia. Sampai akhirnya mulai dibuka untuk umum pada 1939.
Pada masa kemerdekaan, Museum Oud Batavia berubah nama menjadi Museum Djakarta Lama di bawah naungan LKI (Lembaga Kebudayaan Indonesia).
Lambat laun berganti nama menjadi Museum Sejarah Jakarta yang diresmikan pada 30 Maret 1974 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin.
Baca Juga:
Museum TNI AL 'Jalesveva Jayamahe' Dibuka untuk Umum, Ungkap Kejayaan Maritim Indonesia
Koleksi Museum
Koleksi-koleksi yang bisa ditemui di Museum Sejarah Jakarta ini mengenai kronologi sejarah Jakarta, beberapa replika peninggalan masa Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Pajajaran, hasil aktivitas penggalian arkeologis di Jakarta dan beberapa perabotan antik era penjajahan Belanda mulai dari abad ke-17 hingga 19.
Berbagai macam barang seperti mebel, lukisan, keramik, dan batu-batu zaman dahulu terkait dengan Jakarta, ada di Museum Sejarah Jakarta.