WAHANANEWS.CO, Jakarta - Satgas Nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) menargetkan sebanyak 15 ribu dari total 80 ribu koperasi yang telah diresmikan Presiden RI Prabowo Subianto pada Juli 2025 bisa mulai beroperasi pada Agustus ini.
Target tersebut diharapkan menjadi langkah awal untuk mempercepat peran koperasi desa sebagai motor penggerak ekonomi rakyat.
Baca Juga:
Prabowo dan Presiden Boluarte Tegaskan Arah Kemitraan Strategis Indonesia–Peru
“Kita mempercepat operasinya ini, target kita bulan ini 15 ribu terbentuk (operasionalnya) makanya didata di desa-desa apa yang bisa dimanfaatkan,” ujar Ketua Satgas Nasional Kopdes Merah Putih Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam keterangan tertulis yang diterima Senin (11/8/2025).
Pernyataan itu disampaikan Zulhas dalam Rapat Konsolidasi dan Percepatan Operasionalisasi Kopdes Merah Putih.
Ia menegaskan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan lokasi usaha koperasi.
Baca Juga:
Prabowo Sambut Meriah Presiden Peru Dina Boluarte di Istana Merdeka
“Apakah sekolah dipakai, apa kantor desa, kantor kelurahan, atau balai desa, kalau tidak ada, baru membangun,” ucapnya.
Selain lokasi, infrastruktur penunjang seperti gudang penyimpanan dan fasilitas pendingin juga wajib disiapkan.
Fasilitas ini dinilai penting untuk mendukung unit usaha koperasi, khususnya yang bergerak di sektor pangan.
Zulhas juga menekankan perlunya tenaga kerja yang berasal dari masyarakat setempat.
“Termasuk menyiapkan tenaga kerja yang membantu menjalankan koperasi yaitu PPPK daerah sebanyak 2–3 orang yang merupakan warga asli desa atau kecamatan tersebut,” tambahnya.
Ia juga mendorong percepatan dukungan dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), terutama dalam pelaporan dan penyaluran kredit agar koperasi bisa segera beroperasi.
“Kemudian Himbara percepatan pelaporan kredit agar bisa langsung berjalan, Peraturan Menkeu sudah ada jadi sudah bisa berjalan,” ujarnya.
Zulhas menjelaskan, setelah beroperasi, Kopdes Merah Putih akan menjadi sarana strategis pemerintah dalam melaksanakan berbagai program, mulai dari operasi pasar, penyediaan makanan bergizi gratis, hingga fasilitasi energi baru terbarukan.
Untuk mempercepat proses ini, ia meminta para gubernur sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah segera berkoordinasi dengan bupati/wali kota dan berkolaborasi dengan BUMN yang memiliki bidang usaha potensial untuk dikerjasamakan dengan koperasi.
Dengan hampir 100 persen satgas daerah terbentuk, Zulhas optimistis percepatan operasional Kopdes Merah Putih dapat terlaksana melalui semangat gotong royong.
Ia menambahkan, pada tahap awal, koperasi desa perlu mengadopsi model bisnis yang cepat memberikan keuntungan sehingga dapat menjadi pusat kegiatan sekaligus pusat pertumbuhan ekonomi di desa.
Setidaknya ada tujuh jenis usaha yang dinilai potensial, yakni gerai pupuk, pangkalan LPG, gerai sembako, agen bank Himbara, layanan logistik, penjualan beras/gabah, dan apotek.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]