Selain reformasi di sektor hukum, Presiden juga menguraikan langkah konkret pemerintah dalam memperkuat transparansi dan efisiensi anggaran negara.
Ia menyebut bahwa sebanyak Rp306 triliun dana yang sebelumnya rawan korupsi berhasil dialihkan ke program-program produktif yang langsung menyentuh kebutuhan rakyat.
Baca Juga:
Prabowo Umumkan Kementerian Haji dan Persetujuan Arab Saudi Bangun Kampung Indonesia
“Kita bertekad tidak ada kasus-kasus korupsi yang tidak bisa diselidiki. Tidak ada, no more untouchable, gak ada yang untouchable lagi. Saya terima kasih penegak hukum yang tegar meneruskan tugas yang mulia ini,” ujar Presiden.
Dalam bidang pengelolaan sumber daya alam, pemerintah juga mencatat kemajuan berarti.
Presiden Prabowo menyebut adanya penyelamatan aset negara melalui penghentian praktik pertambangan ilegal dan pengambilalihan kembali lahan kelapa sawit yang digunakan secara melanggar hukum.
Baca Juga:
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran, Pupuk Indonesia Cetak Sejarah Baru: Distribusi Pupuk Subsidi Makin Efisien dan Tepat Waktu
“Mungkin ada pihak-pihak yang teriak-teriak, tapi sudah lah, pihak-pihak itu pihak-pihak yang salah. Pihak-pihak yang melanggar hukum, pihak-pihak yang mencuri dari rakyat Indonesia yang mengakibatkan kita masih banyak orang miskin karena kekayaan kita banyak dicuri,” ucap Presiden.
Sementara itu, di bidang pertahanan nasional, pemerintah terus memperkuat kapasitas Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui pembentukan batalion baru dan peningkatan kesiapsiagaan pasukan.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tidak hanya memperkuat diri secara internal, tetapi juga siap berperan aktif dalam misi kemanusiaan dan perdamaian dunia.