WahanaNews.co | Pemerintah Kabupaten (Pemkab Kebumen) bekerja sama dengan Bea dan Cukai gelar kegiatan Festival Penggel di Alun-alun Kebumen, Minggu (25/9/2022). Kegiatan ini untuk melestarikan kuliner khas Kebumen sekaligus mendongkrak ekonomi masyarakat.
Sejak pukul 06.00 WIB masyarakat sudah memadati Alun-alun Kebumen untuk mengikuti rangkaian kegiatan Festival Penggel. Sebelumnya, warga mengikuti senam bersama di kawasan Alun-alun yang kembali diterapkan sebagai lokasi car free day
Baca Juga:
Punya Dampak Pengembangan Olahraga dan Pariwista, Menpora Apresiasi Pacuan Kuda di Kebumen
“Kurang dari satu jam, 1.000 porsi nasi Penggel habis. Ini merupakan nasi yang digemari masyarakat Kebumen karena rasanya enak, gurih dan ekonomis,” kata Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, Minggu (25/9/2022).
Festival kuliner semacam ini perlu dilestarikan dan dikembangkan agar semakin menumbuhkan rasa kecintaan masyarakat terhadap budaya dan makanan khasnya Kebumen. Bahkan event seperti ini bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat.
“Kuliner khas Kebumen ini harus terus dikembangkan, agar mampu mendorong peningkatan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga:
Video Mesumnya Viral, Istri Perangkat Desa di Kebumen Laporkan Suami
Dalam event ini juga disediakan 1.000 botol jamu tradisional, dan 1.000 serabi yang disediakan secara gratis. Nasi Penggel terbuat dari tepung beras, santen, yang ditambah dengan gula jawa atau gula pasir.
Dalam event ini juga dilakukan sosialisasi oleh Bea Cukai terkait maraknya peredaran rokok ilegal. Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Kepatuhan Bea Cukai Cilacap Indra Gunawan mengatakan, semangat Gempur Rokok Ilegal mampu mengurangi, dan bahkan mengeliminasi keberadaan rokok ilegal yang beredar di tengah masyarakat.
“Karena hasil tembakau merupakan penerimaan negara dari Cukai Hasil Tembakau, yang dibagikan kepada daerah provinsi penghasil Cukai Hasil Tembakau, sebesar 2 persen dari penerimaan cukai,” katanya.
Semakin banyak penerimaan negara dari sumber-sumber cukai, maka makin besar pula penerimaan dana bagi hasil daerah penghasil. Dana ini bisa dipakai untuk mendukung pembangunan daerah. [rsy]