WahanaNews.co | Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, menegaskan, PDIP menolak rencana impor satu juta
ton beras oleh Kementerian Perdagangan.
Hasto menyebut, banyak
pemburu rente di belakang impor.
Baca Juga:
Ombudsman RI: Pemerintah Diminta Kaji Ulang Kebijakan Impor Beras
"Menteri Perdagangan tidak boleh
melakukan suatu tindakan yang pragmatis hanya untuk impor. Saya tahu di
belakang impor itu banyak pemburu rente," tutur Hasto, saat hadir dalam acara tanam pohon di Waduk Rawa Lindung, Jakarta
Selatan, Minggu (21/3/2021).
Ia mengatakan, semangat
yang dilakukan saat ini adalah membangun kedaulatan pangan di dalam negeri, karena Indonesia memiliki sumber pangan melimpah.
Hasto melanjutkan, sejak 1 tahun
terakhir, partai berlambang banteng dengan moncong putih itu melakukan
gerakan menanam tanaman pengganti beras, di antaranya umbi-umbian, ketela,
sukun, dan pisang.
Baca Juga:
Pemerintah Bakal Impor 3 Juta Ton Beras di 2024
"Karena itulah sikap PDIP, kami
menolak impor beras," ujar Hasto.
Sebelumnya, pemerintah melalui
Kementerian Perdagangan berencana mengimpor beras sebanyak satu juta ton karena
pasokan berkurang.
Rencana itu pun memicu polemik.
Bulog mencatat, stok
beras saat ini mencapai sebesar 869.151 ton, terdiri atas cadangan komersial sebesar 25.828 ton dan cadangan
beras pemerintah sebesar 843.647 ton.
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, pada konferensi pers virtual pada
hari Jumat (19/3/2021) menyebutkan, sekitar
270.000 ton beras yang diimpor pada tahun 2018 diperkirakan turun mutu.
Ia mengkalkulasi, jumlah stok beras Bulog saat ini dikurangi jumlah beras yang
turun mutu diperkirakan menjadi 500.000 ton.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), potensi produksi
beras periode Januari-April 2021 ditaksir mencapai 14,54 juta ton.
Namun, menurut Menteri Perdagangan,
penyerapan gabah petani oleh Bulog juga rendah. Jumlah penyerapan itu, hingga pertengahan Maret 2021, mencapai sekitar 85.000 ton.
Lutfi menilai,
penyebabnya di antaranya karena gabah basah akibat musim hujan. [dhn]