WahanaNews.co | Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan berita palsu atau hoaks terkait gempa Cianjur di Jawa Barat yang banyak beredar di grup percakapan dan media sosial.
Dalam konferensi pers virtual perkembangan gempa Cianjur yang diikuti di Jakarta, Jumat (25/11/2022) sore, Deputi Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi mengatakan, BMKG bersama Kementerian Sosial (Kemensos) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan sosialisasi di beberapa pos pengungsian terkait langkah harus dilakukan ketika terjadi gempa susulan.
Baca Juga:
136 Sekolah yang Rusak Akibat Gempa Cianjur Sudah Diperbaiki
"Kita berjalan terus, karena banyak berita hoaks seolah-olah akan terjadi gempa di sini pada jam berapa, ini lagi berkembang," ujar Suko.
Terkait hoaks yang berkembang, ia pun meminta agar masyarakat untuk tidak menyebarkan kepada pihak lain ketika menerima pesan berantai tentang gempa dengan sumber yang tidak jelas.
"Kalau ada isu akan terjadi gempa yang besar dan lain sebagainya cukup di kita saja, tidak usah kita share," imbau Suko.
Baca Juga:
Proyek Pembangunan Hunian Tetap Cianjur Dikebut, Siap Dihuni Sebelum Lebaran
Selanjutnya, menurut data BMKG, sampai dengan pukul 17.00 WIB pada Jumat hari ini telah terjadi 248 gempa susulan.
Ia mengatakan bahwa guncangan terbesar untuk gempa susulan mencapai magnitudo 4,2 dan terkecil magnitudo 1,2. Sebagai catatan, gempa utama yang terjadi pada Senin (21/11/2022) lalu berkekuatan magnitudo 5,6.
Mengenai gempa susulan, ia mengatakan, tren memperlihatkan kecenderungan menurun.
Meski demikian, ia tetap mengingatkan masyarakat di wilayah terdampak untuk menghindari bangunan yang telah rusak guna menghindari potensi bahaya.
Sampai dengan hari kelima pasca gempa mengguncang Kabupaten Cianjur, berdasarkan data terakhir BNPB, Jumat (25/11/2022) sore, telah terkonfirmasi 310 orang meninggal dunia.[mga]